
- Apa sih bedanya desain grafis dengan desain komunikasi visual ?
Karena kalau kita perhatikan, yang perguruan tinggi sekarang menggunakan istilah DKV,
sedangkan yang kursus2 menggunakan istilah desain grafis.
Yang membingungkan lagi kenapa lulusan PT setelah lulus menamakan dirinya
sebagai desainer grafis bukannya desainer komunikasi visual?
Sebenarnya masalah perubahan nama dari Disain Grafis menjadi Disain Komunikasi Visual di dalam negeri itu,
lebih disebabkan oleh tuntutan industri saja. Isi pelajarannya di tambah dan targetnya diperluas.
Graphic Design lebih mengacu pada profesi yang sudah lebih dulu ada, sewaktu ruang lingkup seorang disainer
‘pesan visual’ lebih banyak di media cetak. Karena ‘pesan visual’ itu berwujud gambar (graphic)
maka disebut Desainer Grafis.
Seiring berkembangnya waktu, muncul media baru sehingga sebuah pesan visual tidak lagi hadir
di media cetak saja tapi juga di media elektronik seperti film dan TV dan akhirnya di media interaktif seperti web.
Media-media baru ini tentunya membutuhkan disain yang berbeda di banding media cetak
dan karena posisi media elektronik dan interaktif di tengah masyarakat untuk saat-saat ini lagi hot
sehingga disainer pasti banyak dibutuhkan.
Sekolah sebagai pencetak disainer-disainer baru tentu harus mau menjawab kebutuhan industri,
sehingga ada penambahan materi baru agar siap mencetak disainer komunikasi visual.
Hal itu dilakukan misalnya dengan penambahan kredit mata kuliah audio visual, komputer grafis, disain web dsb.
Sekarang kenapa kok disainer-disainer baru belum pede untuk mengemban nama disainer komunikasi visual?
Karena nama itu baru dan untuk menyandang gelarnya pun masih diperlukan pengesahan dari lembaga-lembaga resmi,
maka kebanyakan lulusan sekolah disain masih menyandang gelar lama Disain Grafis.
Ini bukan masalah di Indonesia saja tetapi di Icograda (PBB-nya Disain Grafis sedunia)
pun baru berupa manifesto perwakilan-perwakilan yang hadir pada Kongres di Seoul bulan Oktober 2000 lalu,
berikut sedikit kutipan dari Icograda Design Education Manifesto:
sedangkan yang kursus2 menggunakan istilah desain grafis.
Yang membingungkan lagi kenapa lulusan PT setelah lulus menamakan dirinya
sebagai desainer grafis bukannya desainer komunikasi visual?
Sebenarnya masalah perubahan nama dari Disain Grafis menjadi Disain Komunikasi Visual di dalam negeri itu,
lebih disebabkan oleh tuntutan industri saja. Isi pelajarannya di tambah dan targetnya diperluas.
Graphic Design lebih mengacu pada profesi yang sudah lebih dulu ada, sewaktu ruang lingkup seorang disainer
‘pesan visual’ lebih banyak di media cetak. Karena ‘pesan visual’ itu berwujud gambar (graphic)
maka disebut Desainer Grafis.
Seiring berkembangnya waktu, muncul media baru sehingga sebuah pesan visual tidak lagi hadir
di media cetak saja tapi juga di media elektronik seperti film dan TV dan akhirnya di media interaktif seperti web.
Media-media baru ini tentunya membutuhkan disain yang berbeda di banding media cetak
dan karena posisi media elektronik dan interaktif di tengah masyarakat untuk saat-saat ini lagi hot
sehingga disainer pasti banyak dibutuhkan.
Sekolah sebagai pencetak disainer-disainer baru tentu harus mau menjawab kebutuhan industri,
sehingga ada penambahan materi baru agar siap mencetak disainer komunikasi visual.
Hal itu dilakukan misalnya dengan penambahan kredit mata kuliah audio visual, komputer grafis, disain web dsb.
Sekarang kenapa kok disainer-disainer baru belum pede untuk mengemban nama disainer komunikasi visual?
Karena nama itu baru dan untuk menyandang gelarnya pun masih diperlukan pengesahan dari lembaga-lembaga resmi,
maka kebanyakan lulusan sekolah disain masih menyandang gelar lama Disain Grafis.
Ini bukan masalah di Indonesia saja tetapi di Icograda (PBB-nya Disain Grafis sedunia)
pun baru berupa manifesto perwakilan-perwakilan yang hadir pada Kongres di Seoul bulan Oktober 2000 lalu,
berikut sedikit kutipan dari Icograda Design Education Manifesto:
- Graphic designer
The term 'graphic design' has been technologically undermined. A better term is visual communication design.
Visual communication design has become more and more a profession that integrates idioms and approaches
of several disciplines in a multi-layered and in-depth visual competence. Boundaries between disciplines
are becoming more fluid. Nevertheless designers need to recognize professional limitations.
Berikut terjemahan bebasnya:
Visual communication design has become more and more a profession that integrates idioms and approaches
of several disciplines in a multi-layered and in-depth visual competence. Boundaries between disciplines
are becoming more fluid. Nevertheless designers need to recognize professional limitations.
Berikut terjemahan bebasnya:
- Graphic Designer
Istilah ‘disain grafis’ sudah dilemahkan secara teknologi. Istilah yang lebih tepat adalah Disain Komunikasi Visual.
Disain Komunikasi Visual makin menjadi sebuah profesi yang mengintegrasikan idiom dan pendekatan
dari beberapa disiplin ilmu ke dalam lapisan-lapisan dan kedalaman kompetensi visual.
Batas antara disiplin ilmu satu dengan yang lain makin menjadi cair.
Walaupun begitu disainer butuh untuk mengenali batasan profesionalnya.
Intinya perbedaan istilah antara Disain Grafis dengan Disain Komunikasi Visual itu
cuma masalah perkembangan media.
Definisi
Disain Komunikasi Visual makin menjadi sebuah profesi yang mengintegrasikan idiom dan pendekatan
dari beberapa disiplin ilmu ke dalam lapisan-lapisan dan kedalaman kompetensi visual.
Batas antara disiplin ilmu satu dengan yang lain makin menjadi cair.
Walaupun begitu disainer butuh untuk mengenali batasan profesionalnya.
Intinya perbedaan istilah antara Disain Grafis dengan Disain Komunikasi Visual itu
cuma masalah perkembangan media.
- Definisi, prinsip dan istilah Desain Komunikasi Visual
Definisi
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio
dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna,
serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Prinsip
teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio
dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna,
serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Prinsip
Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis.
Istilah
Istilah
- Seni Grafis/ Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni.
- Grafik/ adalah gambar diagram untuk menyampaikan pesan atau data perkembangan/ pertumbuhan atau penurunan tentang sesuatu hal secara sistem numerik (pie,block,line, form/ object)
- Desain Grafis, istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti “tulisan/gambar”.
- Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah : Desain Komunikasi Visual.
sumber : (indarsjah tirtawidjaja)
komvis.com
0 komentar:
Posting Komentar